Due Diligence: Pengertian, Jenis, dan Prosesnya
Pengertian Due diligence – Pada saat berinvestasi anda perlu melakukan cross check terhadap peluang yang akan memberikan keuntungan. Kegiatan yang menitikberatkan dalam hal pemeriksaan dengan tujuan agar calon investor tidak mengambil keputusan yang salah dalam berinvestasi sering disebut dengan due diligence.
Due diligence adalah proses yang kompleks, namun akan memberikan manfaat yang bagus dalam berinvestasi. Due diligence atau uji kelayakan ini, tentunya akan memberikan manfaat yang baik bagi para investor. Namun, apa sebenarnya pengertian due diligence? Adakah jenis-jenisnya dan bagaimana prosesnya? Simak penjelasan berikut.
Baca Juga: Foreign Direct Investment di Indonesia: Contoh dan Prosedurnya
Pengertian Due Diligence
Due diligence dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah uji tuntas yang mencakup mengenai investigasi, audit atau review yang dilakukan oleh calon investor dengan tujuan untuk melakukan konfirmasi terhadap sebuah fakta yang ada.
Untuk mengantisipasi segala resiko dari keputusan bisnis atau investasi diperlukan mekanisme sistematis yang disebut dengan due diligence. Dalam dunia keuangan, prosedur ini dilakukan dengan cara memeriksa riwayat keuangan suatu pihak sebelum transaksi dilanjutkan.
Kegiatan due diligence biasanya dilakukan oleh seseorang yang bekerja di bidang firma riset, investor, manajer dana, broker, serta analis risk & compliance. Tujuan dilakukanya due diligence adalah untuk memeriksa aset dan kewajiban, menilai resiko dalam bisnis, serta mengidentifikasi area lainnya untuk penyelidikan lebih lanjut.
Contoh dari kegiatan due diligence adalah investor yang melakukan inspeksi properti sebelum menyelesaikan pembelian untuk menilai resiko investasi.
Jenis Due Diligence
Due diligence diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis. Adapun jenis dari due diligence adalah sebagai berikut:
1.Commercial Due Diligence
Dalam commercial due diligence, dilakukan analisis menyeluruh terkait potensi pertumbuhan bisnis, mulai dari market share, positioning, prospek bisnis, hingga peluang bisnis.
Biasanya, commercial due diligence dilakukan oleh penguji sebelum investasi pada sebuah perusahaan terjadi.
2. Administrative Due Diligence
Administrative due diligence melibatkan verifikasi terhadap fasilitas, misalnya jumlah stasiun kerja, tingkat hunian, atau hal – hal terkait lainnya.
Verifikasi ini bertujuan untuk mengetahui apakah semua biaya operasional masuk ke dalam keuangan atau tidak.
3. Financial Due Diligence
Salah satu jenis yang paling umum dan penting dalam due diligence adalah financial. Uji yang dilakukan di dalamnya digunakan untuk memeriksa keakuratan data keuangan.
Dalam kegiatan ini, beberapa hal yang perlu diperiksa antara lain laporan keuangan selama tiga tahun terakhir, rencana belanja modal, proyeksi perusahaan dan lainnya.
4. Asset Due Diligence
Asset due diligence adalah pengujian yang menilai hal-hal terkait aset perusahaan, diantaranya seperti:
- Daftar aset tetap dan lokasinya (untuk verifikasi fisik)
- Semua perjanjian sewa peralatan
- Data penjualan dan pembelian peralatan modal 3 tahun terakhir
- Akta real estate
- Surat gadai
- Kebijakan kepemilikan
- Izin penggunaan
5. Human Resources Due Diligence
Pengujian sumber daya manusia memiliki cakupan yang cukup luas, diantaranya seperti:
- Analisis jumlah karyawan, termasuk posisi saat ini, lowongan, jatuh tempo pensiun dan masa jabatan
- Analisis gaji saat ini, bonus yang dibayarkan selama tiga tahun terakhir dan masa kerja
- Semua kontrak kerja antara perusahaan dan karyawannya
- Kebijakan SDM terkait cuti tahunan, cuti sakit dan bentuk cuti lainnya
- Analisis masalah karyawan dan kasus hukum apa pun yang tertunda dengan karyawan atau mantan karyawan
- Daftar serta deskripsi semua tunjangan kesehatan karyawan dan polis asuransi
- MESOP dan jadwal hibah
Baca Juga: Kenali Perbedaan Novasi, Cessie dan Subrogasi
6. Environmental Due Diligence
Salah satu jenis due diligence yang tidak boleh terlewatkan adalah enviromental, yaitu berkaitan dengan peraturan lingkungan.
Pasalnya, jika perusahaan melanggar aturan lingkungan, maka hal tersebut dapat digunakan sebagai hak masyarakat atau pemerintah untuk menjatuhkan hukuman.
7. Taxes Due Diligence
Peninjauan taxes due diligence berkaitan dengan kewajiban pajak perusahaan. Dalam hal ini, berarti memeriksa apakah semua pajak sudah dibayar dan diperhitungkan dengan tepat.
Selain itu, dilakukan juga dengan verifikasi status terkait pajak yang tertunda dengan badan perpajakan.
8. Intellectual Property Due Diligence
Hampir setiap perusahaan memiliki aset kekayaan intelektual yang dapat digunakan untuk memonetisasi bisnisnya.
Aset yang tidak berwujud ini adalah sesuatu yang dapat membedakan produk atau layanan perusahaan dengan pesaing bisnis mereka. Dokumen yang dapat ditinjau antara lain seperti dokumen izin paten, merek dagang, hak cipta dan lain sebagainya.
9. Legal Due Diligence
Legal due diligence adalah pemeriksaan yang berfokus pada seluruh komponen hukum dan administrasi milik perusahaan.
Pengujian ini bertujuan untuk memastikan bahwa perusahaan terbebas dari permasalahan hukum atau praktik ilegal.
10. Customer Due Diligence
Pelanggan adalah penggerak utama dalam setiap bisnis, maka dari itu customer due diligence menjadi jenis pemeriksaan yang sebaiknya tidak boleh terlewatkan.
Peninjauannya meliputi siapa pelanggan utama perusahaan, perjanjian layanan, kebijakan kredit, nilai kepuasan pelanggan selama tiga tahun terakhir dan hal terkait lainnya.
Proses Pelaksanaan Due Diligence
Sebelum dilakukan due diligence, umumnya akan diadakan general meeting dengan pemilik perusahaan, jajaran direksi, komisaris, serta pemegang saham.
Pertemuan tersebut ditujukan untuk mengetahui garis besar perusahaan. Setelah itu, baru dibicarakan lebih lanjut mengenai tujuan due diligence yang diinginkan.
Dengan demikian, jenis due diligence yang akan dilakukan bisa ditentukan. Apabila semuanya telah disepakati, due diligence baru akan dimulai.
Adapun langkah-langkah dalam due diligence adalah sebagai berikut.
- Pemeriksaan seluruh dokumen yang nantinya menjadi tanggung jawab pemilik baru
- Analisis kapitalisasi perusahaan dan potensi keuntungannya
- Penggalian informasi dengan karyawan terkait kondisi bisnis
- Penggalian informasi dengan pelanggan perusahaan
- Meminta bantuan pengacara bila ditemukan tuntutan hukum yang sedang berlangsung
Nantinya akan ada banyak pihak penting yang terlibat didalam proses tersebut seperti pengacara, akuntan, penjual, negosiator, dan broker. Bila ditemukan kesalahan kecil, perusahaan harus berhati-hati karena masalahnya bisa dibawa ke ranah hukum.
Baca Juga: Pengadilan Niaga Indonesia: Pengertian, Kewenangan dan Karakteristik
Oleh karenanya, due diligence harus dilakukan dengan teliti, jelas, apa adanya, dan menyeluruh. Itulah sedikit pengetahuan mengenai due diligence.
Apakah anda sudah memahami penjelasan diatas? Untuk mendapatkan pengetahuan langsung dari profesional mengenai due diligence ini, Kantor advokat jakarta Silaban & Hartono Law Firm adalah kantor advokat yang berlokasi Jakarta dimana menyediakan berbagai layanan salah satunya untuk mengatasi masalah due diligence perusahaan, anda juga dapat berkonsultasi secara gratis di Silaban & Hartono Law Firm.
2 Comments